Pagipun tumbuh
Subuh yang utuh, terasa teduh pada Pribadiku yang konon angkuh.
Suasana yang tanpak keruh, berharap damai yang berlabuh
Duhur yang teratur takkan mundur dari jujur Hati yang tidak kufur
bersyukurlah Jiwa, dari amal ibadah tanpa udzur
akur,
makmur.
Asharpun kelar
jiwa yang sabar,
raga yang tegar
di hias senyum menyebar, bertanda rizki lancar
Maghrib mengganti pagi dengan tertib
jIka mengaji menjadi wajib
wirid jadi karib
syafaat tidaklah raib
dan, berharap jauh dari aib
Isya tlah terjaga
malam yang bercahaya
merindu hati damai sejahtera
kenali hidup bahagia dengan penuh aroma
aku mau seperti apa yang ada
hingga putaran waktu tak lagi menyita dari sisa hidup yang nyata